Kincir dan Api (Rumi 2)

Sugeng Hariyanto Saat menceritakan pertemuan Samsyi Tabriz dengan Rumi (nomor #1) kemarin, saya teringat perjalanan saya (lebih tepatnya kami) menuju Konya. Saya tak berbekal apa-apa selain ingat lamat-lamat bahwa saya pernah menerjemahkan buku kecil yang judul jadinya adalah "Menari Menghampiri Tuhan: Biografi Spiritual Rumi", karya Leslie Wines, atas Pesanan Arasy Mizan. Gambaran situasi di sekitar... Continue Reading →

PREPONDERANCE OF THE EVIDENCE dan terjemahannya (Pak Trump kalah di pengadilan)

PREPONDERANCE OF THE EVIDENCE dan terjemahannya (Pak Trump kalah di pengadilan) Pak Trump dijatuhi hukuman membayar Nona Carrol nyaris 5 juta dollar oleh para Juri dan mantan presiden AS ini naik banding. Pak Trump dituduh telah memaksakan kehendak terkait seksual kepada Nona Carrol dan kemudian menggunakan corong internetnya untuk menuduh Nona Caroll membuat pengaduan palsu... Continue Reading →

Bank note apakah nota bank? (legal translation)

BANKNOTE dan PAPER MONEY (sekilas dari pelatihan penerjemahan terheboh hingga kini, dengan rasa bangga atas keaktifan para peserta) Di pelatihan penerjemahan Teks Hukum dasar bulan lalu, kami mohon maaf kepada rekan-rekan karena ada satu pertanyaan yang tidak saya jawab karena masalah waktu. Sekarang mari kita berbincang tentang pertanyaan tersebut. Pertanyaannya adalah apa bedanya "banknote", "bank... Continue Reading →

Pak Zuchridin, ortu keilmuan terjemahan saya

Oleh Sugeng Hariyanto Sahabat, apakah Anda mengenal sosok di foto berikut ini? Ya, yang paling kiri dari pandangan Anda itu patung. Yang tengah itu saya dan yang paling kanan itu adalah? Beliau yang lahir tahun 1931 itu adalah orang tua keilmuan saya di bidang sastra dan terjemahan. Saya mengikuti dengan antusias pembacaan cerpen beliau saat... Continue Reading →

The abuse of language

Sugeng Hariyanto Photo by RODNAE Productions on Pexels.com Dalam bukunya “Language: The Cultural Tool”, Daniel Everett (2012) berpendapat bahwa bahasa adalah produk instrumental (sebagai alat) yang dihasilkan oleh kemampuan kognitif manusia untuk memenuhi kebutuhannya sebagai makluk sosial, yaitu untuk berkomunikasi dan memelihara kerekatan sosial. Kita pahamlah tentang ini. Kita bilang oke. Selanjutnya penulis ini bilang... Continue Reading →

Hujan Buku

Oleh: Sugeng Hariyanto Dua hari lalu (Jum’at sore), Bu Princess Putri Sekarsari memberi tahu via grup WA dosen BING bahwa sedang ada wawancara Putu Arcana dengan Ahmad Tohari di IG. Ya, aku lalu ingat acara yang memang sudah kutandai. Aku lalu meluncur ke IG. Dari acara Jumat sore tersebut aku tahu bahwa Ahmad Tohari yang... Continue Reading →

Kilas cepat teori penerjemahan dan penerjemahan karya sastra

Sugeng Hariyanto Rekan-rekan, Image by Pexels from Pixabay Dalam tulisan singkat ini saya ingin menyajikan kilas balik perkembangan teori penerjemahan modern dan kemudian menyusulnya dengan hubungan antara perkembangan teori itu terhadap penerjemahan sastra di Indonesia, yang saya rasakan tidak ada hubungannya. Sejarah teori penerjemahan modern (setelah Perang Dunia II) bisa dirunut dari tulisan Catford (1965)... Continue Reading →

Jangan menenun sarang laba-laba

Sugeng Hariyanto Rekans, masih tentang Rumi. Rumi tinggal di daerah penghasil permadani. Di sekelilingnya orang-orang menenun permadani. Dia hidup di zaman Turki Usmani yang dipimpin seorang Sultan. Dia memakai kata “Sultan” untuk menggambarkan kedudukan tertinggi. Dengan imaji “menenun” dan kata “Sultan” dia mensyairkan bahwa jika kita berbuat, janganlah berlandaskan angan-angan kita saja. Namun, berbuatlah seperti... Continue Reading →

Wahai, gunakan waktumu

Sugeng Hariyanto Beberapa hari yang lalu aku berkata kepada para mahasiswa yang telat menghadari acara. "Ada ekspresi, 'time is money' untuk menunjukkan betapa berharganya waktu. Ada ekspresi "time flies" untuk menunjukkan betapa singkatnya kehidupan sementara begitu banyaknya urusan yang harus kita selesaikan. Orang Arab mengatakan “Al waqtu kas saif illam taqtha’hu qatha’aka.” Waktu ibarat pedang,... Continue Reading →

Tak Ada Yang Pergi – Fitro

oleh Fitrotul Maulidiyah Apalah makna ribuan kataJika hanya berupa wacanaJika hanya bersifat seandainyaJika hanya tersimpan di kepalaTak ada. Cerita membawa segala rupaDari saudara, teman sebayaDari mereka di tempat kerjaDari siapa saja yang mengisi jiwaBisa tentunya. Terima kasih atas untaian ceritaTerima kasih atas buaian aksaraTerima kasih atas ungkapan rasaDi saat dunia berdukaKita membutuhkan teman berbicaraTak perlu... Continue Reading →

Buat situs web atau blog di WordPress.com

Atas ↑